Monday, October 11, 2010

PENGURUS IMNIDA





















Terimakasih atas semua kerja keras selama ini,semoga apa yang telah Anda lakukan untuk IMNIDA dan Musholla AN-NOOR,Kita semua mendapatkan ridho dari ALLAH swt,amin....

PAPAN NAMA

Alhamdulillah,akhirnya papan nama Musholla AN-NOOR telah resmi di pasang,dan merupakan suatu kebanggan bagi kita semua umat muslim yang ada di Korea,khusus nya di Daejeon.ALLAHHUAKBAR.....IMNIDA FIGHTING....!!!


Tuesday, August 17, 2010

RAMADHAN 1431 H

Ketika Syahwat Tidak Lagi Menjadi Raja
Selasa,17/08/2010




Ramadhan merupakan bulan yang Allah anugerahkan sebagai sarana tarbiyah Rabbaniyah untuk umat Islam. Dari program tarbiyah atau pendidikan langsung dari Allah ini, diharapkan umat Islam mampu memperoleh derajat orang-orang bertakwa.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. 2: 183)

Salah satu aspek yang dominan menjadi target tarbiyah dalam diri manusia pada program Ramadhan adalah pada pengendalian syahwat atau hawa nafsu. Berbagai cakupan dari tarikan syahwat pada diri manusia adalah seperti yang Allah sampaikan dalam Alquran.

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاء وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللّهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)." (QS. 3: 14)

Imam Ghazali dalam berbagai kitabnya, mengumpamakan sosok syahwat seperti anak kecil yang manja. Dia akan terus merengek-rengek untuk dipenuhi kebutuhan dan tuntutannya. Kalau dipenuhi, syahwat akan terus menuntut pemenuhan tuntutan yang lain. Hingga, syahwat menjadi pengendali sikap dan perilaku seorang manusia. Pada saatnya, syahwat menjadi raja yang berhak memaksa untuk dipenuhi tuntutannya.

Sebagai ekses dari tidak terkendalinya syahwat, dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, tidak sedikit manusia, bahkan seorang muslim yang melakukan pelanggaran besar hanya karena persoalan sepele. Di antaranya, seorang anak yang tega membunuh orang tuanya sendiri lantaran tidak diberikan uang saku. Ada juga seorang suami yang membunuh isterinya karena cemburu. Dan lain-lain.

Dalam kenyataan yang lain, syahwat tidak hanya mampu mengendalikan perilaku orang-orang awam saja, melainkan juga mereka yang tergolong disebut sebagai tokoh umat. Kasus yang mencuat beragam. Di antaranya, mereka yang ditangkap karena kasus korupsi, penyalahgunaan jabatan untuk memperkaya diri, dan seterusnya.

Khazanah sejarah Islam pun mencatat bahwa tumbangnya kekhalifahan Islam pasca Khulafaurrasyidin adalah lebih karena persoalan harta, tahta, dan wanita. Bukan karena kehebatan persenjataan musuh-musuh Islam, tapi karena terlena dalam gemerlap harta dan kemewahan.

Ada pelajaran menarik yang Allah sampaikan tentang persiapan sebuah pasukan yang dipimpin seorang pejuang dari Bani Israil, Thalut. Bagaimana persiapan utama yang harus dilakukan seorang Thalut terhadap pasukannya, Allah menyebutkannya dalam Surah Al-Baqarah ayat 249.

فَلَمَّا فَصَلَ طَالُوتُ بِالْجُنُودِ قَالَ إِنَّ اللّهَ مُبْتَلِيكُم بِنَهَرٍ فَمَن شَرِبَ مِنْهُ فَلَيْسَ مِنِّي وَمَن لَّمْ يَطْعَمْهُ فَإِنَّهُ مِنِّي إِلاَّ مَنِ اغْتَرَفَ غُرْفَةً بِيَدِهِ فَشَرِبُواْ مِنْهُ إِلاَّ قَلِيلاً مِّنْهُمْ فَلَمَّا جَاوَزَهُ هُوَ وَالَّذِينَ آمَنُواْ مَعَهُ قَالُواْ لاَ طَاقَةَ لَنَا الْيَوْمَ بِجَالُوتَ وَجُنودِهِ قَالَ الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلاَقُو اللّهِ كَم مِّن فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللّهِ وَاللّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ
"Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan barang siapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku. Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya. Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata: ""Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar."

Ujian utama yang diperintahkan Allah kepada Thalut terhadap pasukannya adalah ujian pengendalian syahwat. Inilah yang akhirnya menentukan suksestidaknya sebuah strategi perjuangan melawan kezhaliman pasukan Jalut yang unggul dalam jumlah dan sarana.

Hasil dari ujian pengendalian syahwat yang dilakukan oleh Thalut adalah deklarasi pasukannya yang mengatakan, “Betapa banyak pasukan yang sedikit, mampu mengalahkan pasukan yang banyak karena izin Allah.”

Orang-orang yang lulus dalam ujian kendali syahwat adalah dominannya kekuatan iman dalam diri mereka. Sehingga mereka yakin bahwa Allah Yang Maha Kuat akan senantiasa bersama dan membela perjuangan mereka. Inilah bahasa keimanan yang mampu meruntuhkan kekuatan apa pun di dunia ini.

Logika yang terbangun dari buah keimanan yang tinggi dan kokoh sangat berbeda dengan logika orang-orang yang sudah terkungkung dalam jeratan syahwat. Logika syahwat selalu menggiring pada sebuah kesimpulan dangkal: kesuksesan perjuangan baik individu maupun umat sangat berbanding lurus dengan jumlah pasukan, dengan modal sarana harta yang memadai, dengan kekuasaan dan popularitas yang memadai. Itulah logika syahwat yang terus mengkerdilkan nilai suci yang tidak lagi menjadi dominan, yaitu keimanan bahwa Allah Maha Segalanya, bahwa Allah senantiasa bersama dengan orang-orang yang sabar dan istiqomah.

Penguasa mana waktu itu yang pernah menduga kalau pasukan Rasulullah saw. yang sedikit dalam jumlah dan sarana mampu menguasai sepertiga dunia. Para sahabat Rasul mana yang sempat membayangkan kalau mereka, dalam hanya hitungan tahun, mampu menaklukkan sepertiga bumi ini. Subhanallah!

Inilah program tarbiyah Rabbaniyah berupa paket ibadah di bulan Ramadhan yang sarat dengan pendidikan syahwat umat Islam. Respon dan penyikapan Umat Islam sendirilah yang akhirnya menentukan apakah hasil dari program Ramadhan ini hanya sekadar 'permainan'. Atau, akan menjadi momentum perbaikan diri dan umat demi mencapai kesuksesan perjuangan bersama. mnh

Monday, July 5, 2010

AKAD NIKAH


Minggu,04 july 2010 merupakan saksi sejarah bagi Mushalla Imnida An-Noor Daejeon,Korea selatan.Karena untuk pertama kali nya menjadi tempat berlangsung nya acara akad nikah pasangan mempelai mas Hartoyo dan mbak Marlina.dan sekaligus juga melaksanakan program kinerja Mushalla Imnida An-Noor.Semoga pasangan kedua mempelai menjadi keluarga yang selalu di rahmati oleh Allah SWT.yaitu menjadi keluarga yang Sakinah,Mawaddah dan Warahmah,amin.

minggu,04 juli 2010

Tuesday, June 29, 2010

Pacaran dalam Pandangan Islam


Assalamualaykum warahmatullahi wabarakatuh…

"Hari Gini Nggak punya Pacar?" Apa kata dunia?

Soal pacaran di zaman sekarang tampaknya menjadi gejala umum di kalangan kawula muda. Barangkali fenomena ini sebagai akibat dari pengaruh kisah-kisah percintaan dalam roman, novel, film dan syair lagu. Sehingga terkesan bahwa hidup di masa remaja memang harus ditaburi dengan bunga-bunga percintaan, kisah-kisah asmara, harus ada pasangan tetap sebagai tempat untuk bertukar cerita dan berbagi rasa.
Selama ini tempaknya belum ada pengertian baku tentang pacaran. Namun setidak-tidaknya di dalamnya akan ada suatu bentuk pergaulan antara laki-laki dan wanita sebelum nikah.
Kalau ditinjau lebih jauh, sebenarnya pacaran menjadi bagian dari kultur Barat. Sebab biasanya masyarakat Barat mensahkan adanya fase-fase hubungan hetero seksual dalam kehidupan manusia sebelum menikah seperti puppy love (cinta monyet), datang (kencan), going steady (pacaran), dan engagement (tunangan).
Bagaimanapun mereka yang berpacaran, jika kebebasan seksual dalam pacaran diartikan sebagai hubungan suami-istri, maka dengan tegas mereka menolak. Namun, tidaklah demikian jika diartikan sebagai ungkapan rasa kasih sayang dan cinta, sebagai alat untuk memilih pasangan hidup. Akan tetapi kenyataannya, orang berpacaran akan sulit segi mudharatnya ketimbang maslahatnya.
" Bohong !" Itulah pandangan mereka guna membela hawa nafsunya yang dimurkai Allah, yakni berpacaran. Karena mereka telah tersosialisasi dengan keadaan seperti ini, seolah-olah mengharuskan adanya pacaran dengan bercintaan secara haram. Bahkan lebih dari itu mereka berani mengikrarkan, bahwa cinta yang dilahirkan bersama dengan sang pacar adalah cinta suci dan bukan cinta birahi. Hal ini didengung-dengungkan, dipublikasikan dalam segala bentuk media, entah cetak maupun elektronika. Entah yang legal maupun ilegal. Padahal yang diistilahkan kesucian dalam islam adalah bukanlah semata-mata kepemudaan, kegadisan dan selaput dara saja. Lebih dari itu, kesucian mata, telinga, hidung, tangan dan sekujur anggota tubuh, bahkan kesucian hati wajib dijaga. Zinanya mata adalah berpandangan dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya, zinanya hati adalah membayangkan dan menghayal, zinanya tangan adalah menyentuh tubuh wanita yang bukan muhrim. Dan pacaran adalah refleksi hubungan intim, dan merupakan ring empuk untuk memberi kesempatan terjadinya segala macam zina ini.
Rasulullah SAW, bersabda:
"Telah tertulis atas anak adam nasibnya dari hal zina. Akan bertemu dalam hidupnya, tak dapat tidak. Zinanya mata adalah melihat, zina telinga adalah mendengar, zina lidah adalah berkata, zina tangan adalah menyentuh, zina kaki adalah berjalan, zina hati adalah ingin dan berangan-angan. Dibenarkan hal ini oleh kelaminnya atau didustakannya."

Tabrani dan Al-Hakim dari Hudzaifah juga meriwayatkan dalam hadits yang lain: "Lirikan mata merupakan anak panah yang beracun dari setan, barang siapa meninggalkan karena takut kepada-Ku, maka Aku akan menggantikannya dengan iman sempurna hingga ia dapat merasakan arti kemanisannya dalam hati."
Jika kita sejenak mau introspeksi diri dan mengkaji hadist ini dengan kepala dingin maka dapat dipastikan bahwa segala macam bentuk zina terjadi karena motivasi yang tinggi dari rasa tak pernah puas sebagai watak khas makhluk yang bernama manusia. Dan kapan saja, dimana saja, perasaan tak pernah puas itu selalu memegang peranan. Seperti halnya dalam berpacaran ini.
Pacaran adalah sebuah proses ketidakpuasan yang terus berlanjut untuk sebuah pembuktian cinta. Kita lihat secara umum tahapan dalam pacaran.
1. Perjumpaan pertama, yaitu perjumpan keduanya yang belum saling kenal. Kemudian berkenalan baik melalui perantara teman atau inisiatif sendiri. hasrat ingin berkenalan ini begitu menggebu karena dirasakan ada sifat2 yang menjadi sebab keduanya merasakan getaran yang lain dalam dada. Hubungan pun berlanjut, penilaian terhadap sang kenalan terasa begitu manis. Pertama ia nilai dengan daya tarik fisik dan penampilannya, mata sebagai juri. Senyum pun mengiringi, kemudian tertegun akhirnya , dan jantungpun berdebar, kemudian hati rindu menggelora. Pertanyaan yang timbul kemudian adalah kata-kata pujian, yang dituliskan dalam buku diary, "Akankah ia mencintaiku." Bila bertemu ia akan saling pandang berlama-lama, ia akan puaskan rasa rindu dalam dadanya.
2. Pengungkapan diri dan pertalian, disinilah tahap ucapan I Love You, "Aku mencintaimu". Si Juliet akan sebagai penjual akan menawarkan cintanya dengan rasa malu, dan sang Romeo akan membelinya dengan, "I Love You". Jika Juliet diam dengan tersipu dan tertunduk malu, maka sang Romeo pun telah cukup mengerti dengan sikap itu. Kesepakatan pun dibuat, ada ijin sang romeo untuk datang kerumah, "Apel Mingguan atau Wakuncar ". Kapan pun sang Romeo ingin datang maka pintu pun terbuka dan disinilah mereka akan menumpahkan perasaan masing-masing, persoalanmu menjadi persoalannya, sedihmu menjadi sedihnya, sukamu menjadi riangnya, hatimu menjadi hatinya, bahkan jiwamu menjadi hidupnya. Sepakat ingin terus bersama, berjanji sehidup semati, berjanji sampai rumah tangga. Asyik dan syahdu.
3. Pembuktian, inilah sebuah pengungkapan diri, rasa cinta yang menggelora pada sang kekasih seakan tak mampu untuk menolak ajakan sang kekasih. " buktikan cintamu sayangku". Hal ini menjadikan perasaan masing-masing saling ketergantungan untuk memenuhi kebutuhan diantara keduanya. Bila sudah seperti ini ajakan ciuman bahkan bersenggama pun sulit untuk ditolak. Na'udzubillah
Begitulah akhirnya mereka berdua telah terjerumus dalam nafsu syahwat, tali-tali iblis telah mengikat. Mereka jadi terbiasa jalan berdua bergandengan tangan, canda gurau dengan cubit sayang, senyum tawa sambil bergelayutan, dan cium sayang melepas abang. Kunjungan kesatu, kedua, ketiga, keseratus, keseribu, dan yang tinggal sekarang adalah suasana usang, bosan, dan menjenuhkan percintaan . Segalanya telah diberikan sang juliet, Juliet pun menuntut sang Romeo bertanggung jawab? Ternyata sang romeo pergi tanpa pesan walaupun datang dengan kesan. Sungguh malang nasib Juliet.
Tapi mungkin juga ada di antara mereka yang mencoba "berdalih" dengan mengemukakan argumen berdasar kepada sebuah hadits Nabi SAW yang diriwayatkan Imam Abu Daud berikut : "Barang siapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, atau memberi karena Allah, dan tidak mau memberi karena Allah, maka sungguh orang itu telah menyempurnakan imannya."
Taruhlah mereka itu adalah orang-orang yang mempunyai tali iman yang kokoh, yang nggak bakalan terjerumus (terlalu) jauh dalam mengarungi "dunia berpacaran" mereka. Tapi kita juga berhak bertanya : sejauh manakah mereka dapat mengendalikan kemudi "perahu pacaran" itu? Dan jika kita kembalikan lagi kepada hadits yang telah mereka kemukakan itu, bahwa barang siapa yang mencintai karena Allah adalah salah satu aspek penyempurna keimanan seseorang, lalu benarkah mereka itu mencintai satu sama lainnya benar-benar karena Allah ? Dan bagaimana mereka merealisasikan "mencintai karena Allah" tersebut ?
Kalau (misalnya) ada acara bonceng-boncengan, dua-duaan, atau bahkan sampai buka aurat (dalam arti semestinya selain wajah dan dua tapak tangan) bagi si cewek, atau yang lain-lainnya, apakah itu bisa dikategorikan sebagai "mencintai karena Allah ?" Jawabnya jelas tidak !
Adapun resep nabi yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas'ud: "Wahai generasi muda, barang siapa di antara kalian telah mampu seta berkeinginan menikah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan mata dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa diantara kalian belum mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penghalang untuk melawan gejolak nafsu."(HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi).
Jangan suka mojok atau berduaan ditempat yang sepi, karena yang ketiga adalah setan. Seperti sabda nabi: "Janganlah seorang laki-laki dan wanita berkhalwat (berduaan di tempat sepi), sebab setan menemaninya, janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat dengan wanita, kecuali disertai dengan mahramnya." (HR. Imam Bukhari Muslim).
Sebagai muslimah jangan lupa untuk menutup aurotnya agar tidak merangsang para lelaki. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya." (Q. S. An Nuur : 31).
Dan juga sabda Nabi: "Hendaklah kita benar-benar memejakamkan mata dan memelihara kemaluan, atau benar-benar Allah akan menutup rapat matamu."(HR. Thabrany).
Yang perlu diingat bahwa jodoh merupakan Qodlo' (ketentuan) Allah, dimana manusia tidak punya andil menentukan sama sekali, manusia hanya dapat berusaha mencari jodoh yang baik menurut Islam. Tercantum dalam Al Qur'an: "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)."
Shalihah atau tidaknya seorang wanita bergantung ketaatannya pada aturan-aturan Allah. Aturan-aturan tersebut berlaku umum, bukan saja bagi wanita yang sudah menikah, tapi juga bagi remaja putri.
Mulia lah wanita shalihah. Di dunia, ia akan menjadi cahaya bagi keluarganya dan berperan melahirkan generasi dambaan. Jika ia wafat, Allah akan menjadikannya bidadari disurga. Kemuliaan wanita shalihah digambarkan Rasulullah Saw. dalam sabdanya, "Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah". (HR. Muslim).
Dalam Al-Quran surat An-Nur: 30-31, Allah SWT. memberikan gambaran wanita shalihah sebagai wanita yang senantiasa mampu menjaga pandangannya. Ia selalu taat kepada Allah dan Rasul Nya. Make up- nya adalah basuhan air wudhu. Lipstiknya adalah dzikir kepada Allah. Celak matanya adalah memperbanyak bacaan Al-Quran.
Wanita shalihah sangat memperhatikan kualitas kata-katanya. Tidak ada dalam sejarahnya seorang wanita shalihah centil, suka jingkrak-jingkrak, dan menjerit-jerit saat mendapatkan kesenangan. Ia akan sangat menjaga setiap tutur katanya agar bernilai bagaikan untaian intan yang penuh makna dan bermutu tinggi. Dia sadar betul bahwa kemuliaannya bersumber dari kemampuannya menjaga diri.
Perbanyaklah Do’a kehadlirat Allah SWT, memohon petunjuk untuk diberikan jodoh yang sebaik baiknya. Ingatlah janji Allah yang pasti terjadi sebagaimana ayat diatas: "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”.
Rasa gundah gulana, resah gelisah dalam hati berkenaan dengan pasangan hidup, semua itu akan terobati dengan mendekatkan diri pada sang Khalik. Semoga para pembaca, muslimin wal muslimat yang menginginkan jodoh, segera bertemu jodohnya meski tanpa melalui proses pacaran. Semoga meraih kehidupan Rumah tangga yang harmonis, sakinah mawaddah warrohmah. Toto tentrem lahir bathin, guyub rukun penuh Rahmat dan Barokah Allah SWT. Amien Ya Allah my Robb.
Wallahu A'lam bish-Showab
Wassalammualaykum warahmatullahi wabarakatuh…

"Hari Gini Nggak punya Pacar?" Apa kata dunia?
dunia akan berkata: "Baguslah. nggak usah pacaran juga nggak apa-apa kok".

Monday, June 28, 2010

Keniscayaan Bangkitnya Islam di Rusia

Oleh:Frassminggi Kamasa*




Pascaruntuhnya Uni Soviet, Islam memainkan peranan penting dalam perkembangan di Rusia. Umat Islam terus berkembang menjadi salah satu soko guru bagi Rusia secara keseluruhan. Bahkan bila ingin mengetahui politik Rusia secara utuh, mau tidak mau harus memahami pula perkembangan Islam kontemporer di Rusia dan peranannya dalam masyarakat. Benarkah Islam sedang bangkit di Rusia?

Memang tidak banyak orang Indonesia yang mengetahui bahwa umat Islam di Rusia merupakan kelompok kedua terbesar setelah penganut Ortodoksi (Pravoslaviya).

Beberapa data dan pernyataan menyebutkan angka sampai 25 juta muslim dari 145-an juta penduduk Rusia keseluruhan. Hubungan antara umat Islam dan mayoritas Ortodoksi nampak cukup harmonis dan pemerintah sekarang juga memberikan keleluasaan bagi perkembangan kedua kelompok terbesar ini.

Dalam membangun kehidupan antarumat beragama di Rusia terdapat fundamental yang melandasinya. Fundamental itu adalah setiap etnis grup mempunyai agama dan tiap etnis dapat menghitung berapa pemeluknya. Andaikan terjadi pindah agama dalam suku tertentu maka akan dianggap radikal dan teroris.

Islam sebagai agama terbesar kedua di Rusia mempunyai pola yang berbeda dengan Ortodoksi. Islam tidak mengenal patriarki atau sentralisasi kekuasaan agama. Hal ini membuat pemerintah sulit untuk mengontrol Islam meski mekanisme pengontrolan Islam telah diatur dalam Departemen Spiritual yang dibentuk sejak abad ke-18 di masa pemerintahan Tsarina Catherine Agung.

Islam yang diatur menurut pengaturan Ortodoksi semacam ini mendapat pertentangan keras dari umat Islam tetapi mereka masih melaksanakannya dengan bernaung dalam grup besar yang akan terlihat di bawah nanti.

Membicarakan perjalanan Islam di Rusia tidak bisa dilepaskan bagaimana suatu masyarakat berproses dan bermetamorfosis dari satu bentuk ke bentuk lainnya dalam rangka pencapaian tujuan bangsa. Dinamika beragama di Rusia dimulai pada fase pascaruntuhnya Uni Soviet. Pada periode ini terjadi vakum ideologi dalam masyarakat Rusia secara keseluruhan.

Ideologi Sosialisme/Komunisme yang memerintah selama 74 tahun dianggap tidak efektif mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang dicita-citakan, tidak berhasil mewujudkan persatuan dan kesatuan, dan bertindak represif terhadap agama.

Oleh karena itu, terdapat pencarian kembali ideologi menurut akar masyarakat Rusia sendiri yang berbeda-beda tiap kawasan dengan perkembangan yang berbeda pula tetapi mempunyai karakteristik yang sama: menggali dari nilai agama dan kepercayaan.

Dalam hal ini, kebangkitan Islam bagi muslim Rusia berarti memengaruhi pula cara pandang mereka dalam keagamaan, sosial, politik, dan ekonomi yang selama masa Soviet ditundukkan oleh negara.

Meskipun perkembangan Islam di kawasan Privolga (Rusia tengah) yang adem ayem berbeda dengan Kawasan Kaukasus Utara yang relatif bergolak, tetapi mereka sama-sama bercirikan warna hijau. Bahkan khusus wilayah Kaukasus, mereka sudah menyentuh aktivitas dan realitas politik dan dalam batas-batas tertentu menggunakan organisasi keagamaan bukan hanya untuk tujuan spiritual tetapi juga untuk tujuan sosial yang kadang harus berbenturan dengan kepentingan persatuan nasional.

Tren Umum dan Faktor Penyebab

Meski evolusi Islam Rusia berkembang dalam tingkat dan arah yang berbeda-beda, namun terdapat kecenderungan (tren) umum dan dan kemiripan faktor peyebabnya. Tren umumnya biasanya diberikan julukan revitalisasi Islam yang berarti kegairahan masyarakat dalam mencari, menggali, dan menemukan Islam secara menyeluruh sedangkan faktor penyebabnya menurut kami dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu proses kesejarahan yang berakar pada perjalanan Islam di Rusia yang dahulu dimasukkan dalam imperium Tsar Rusia, masa pengekangan oleh Soviet, dan ketidakseimbangan sosial-ekonomi.

Tiga faktor dalam evolusi kebangkitan Islam ini berbaur dengan lima faktor kontemporer yakni pengaruh Timur Tengah; pengaruh ajaran radikal; masih berlanjutnya ketidakseimbangan sosial ekonomi; persepsi dan respons terhadap dunia luar; dan kebijakan sistem Federal Rusia dalam menyikapi perkembangan yang ada.

Pengaruh Timur Tengah bukan hanya datang dari Arab Saudi atau gejala “Arabisasi” misalnya di Kaukasus Utara, tetapi juga peran dan karakter revolusi Islam Iran. Di Kaukasus Utara, semangat puritanisme Islam menjadi semakin kuat dan muncul dalam pemerintahan. Di Dagestan, pengaruh keduanya mucul pada elit politik dan pemuka agama yang mengembangkan kebijakan “Arabisasi”.



Berlanjutnya ketimpangan sosial-ekonomi antara daerah Islam dengan non-Islam ditengarai memunculkan ingatan kolektif masa lalu. Pemasukkan wilayah mereka ke dalam imperium Tsar Rusia, perebutan tanah air, gejolak resistensi Rusifikasi, deportasi penduduk muslim besar-besaran zaman Soviet, penindasan kebebasan beragama, kerja paksa di Gulag, dan perang menjadi ingatan yang sudah berlalu tetapi masih belum dilupakan.

Menurut Badan Statistika Nasional Rusia, Rosstat, pendapatan daerah terkaya di Rusia hampir mencapai 10 kali lebih tinggi dibanding dengan daerah yang termiskin. Menurut harian Kommersant, perbedaan antara rata-rata pendapatan perkapita di daerah yang maksimum (Moskwa) dengan yang minimum (Ingushetia) adalah sebesar 9,8 kali di paruh pertama tahun 2007.

Pada faktor keempat, Islam dipengaruhi tentu saja oleh persepsi lokal dan orientasi terhadap dunia luar. Etnis Muslim mayoritas ada di tujuh republik Federasi Rusia yakni Republik Bashkortostan dan Tatarstan di kawasan Volga-Ural, dan Republik Chechnya, Ingushetia, Dagestan, Kabardino-Balkaria dan Karachay-Cherkessia di Kaukasus Utara.

Komunitas Islam begitu majemuk sehingga tidak terlepas dari benturan apabila masing-masing ingin mengadaptasikan Islam menurut kepentingan mereka sesaat. Dalam konteks ini seperti halnya sejarah pemikiran Rusia yang terbagi dua menjadi zapadniki (pro-Barat) dan slavophil (pro-Rusia) maka dalam konteks Islam pun terdapat Ero-Islam dan Eroasia Islam yang mempunyai karakteristik dan perkembangannya masing-masing.

Faktor kelima adalah kegamangan bentuk subjek republik antara federalisme dengan unitarianisme. Republik Islam telah menjadi bagian dari Rusia tetapi mereka masih bergelut dengan status hukum integrasi mereka dengan Federasi Rusia.

Setelah runtuhnya Uni Soviet maka konstitusi federal Soviet Rusia diamandemen untuk menghapus istilah otonomi dari bekas republik di dalam Soviet Rusia yang kemudian diganti dengan Federasi Rusia. Jadi, seluruh wilayah, kawasan, dan kota federal kemudian diakui sebagai bagian Federasi Rusia.

Subjek federasi Rusia terikat dengan pemerintah Federal Rusia melalui Perjanjian Federal, yaitu persetujuan mengenai yurisdiksi dan kekuasaan antara badan federal dan pemerintah pusat di Moskwa.

Pada prinsipnya, UUD Rusia membayangkan adanya hak-hak yang sama bagi seluruh subjek; tetapi republik-republik federal menikmati status yang berbeda yang memungkinkan mereka untuk mengadopsi UUD domestik, menetapkan bahasa negara, memilih presiden, dan membentuk Mahkamah Konstitusi.

Rusia adalah negara berbentuk federasi dengan subjek federasi yang terdiri dari 83 subjek federasi (dahulu 89 menurut UUD 1993) yakni: 21 republik; 46 oblast (provinsi); 9 kray (daerah besar/wilayah/teritori); 1 oblast-otonom (provinsi otonom); 4 okrug otonom (distrik otonom); dan 2 kota federal.

Status yang berbeda mengandung arti federalisme yang asimetris dalam pengertian tidak seluruh unit konstituen sama dalam lingkup ekonomi, geografi, dan sosial. Inilah masalah pelik sistem dan struktur politik Federal Rusia dalam tingkat sub-nasional dan level lokal.

Pemerintah pusat mencoba untuk menaklukkan negara-negara federal tidak hanya semata-mata demi federalisme terpusat tetapi malah menjadi de-federalisasi, seperti negara kesatuan (unitarianisme).



Peta Pembagian Administrasi Pemerintahan Federasi Rusia

Potensi Kebangkitan

Di Federasi Rusia, awal abad ke-21 adalah periode kebangkitan kembali rohani dan keagamaan, termasuk Islam. Mayoritas muslim Rusia adalah sunni. Terdapat dua mazhab di Rusia: mazhab Shafii di Kaukasus Utara dan mazhab Hanafi di wilayah negara lainnya. Dalam beberapa kawasan terdapat tradisi sufi, utamanya pada suku Chechen dan Azeri.



Bangunnya kembali Islam di Rusia dimulai dengan pembentukan berbagai organisasi Islam dan masjid sebagai tempat berkumpulnya umat. Muslim Rusia membentuk organisasi dan masjid ini untuk mengorganisir struktur, pengaturan, dan pendekatan yang efesien, dan tertib untuk mencapai tujuan dan kerja kebangkitan Islam.

Pendidikan adalah prioritas utama organisasi Islam Rusia. Mereka menyadari bahwa kebangkitan Islam tidak mungkin tanpa kebangkitan pendidikan Islam, karenanya sampai tahun 2007, tercatat telah berdiri 16 sekolah tinggi Islam hasil upaya mereka.

Menurut data register negara, terdapat 3.345 organisasi keagamaan muslim di tingkat lokal. Jumlah yang terbesar dari organisasi keagamaan tersebut terdaftar di daerah Volga sebanyak 1.945, Kaukasus Utara mencapai 980, dan Ural mencapai 316 lembaga.

Di beberapa kawasan lain pun bermunculan organisasi serupa meski jumlahnya lebih kecil
Untuk jumlah masjid, yang tercatat resmi saat ini sebanyak 4.750 masjid. Kawasan yang paling banyak terdapat masjid adalah di Dagestan dengan jumlah 3.000 masjid.

Begitu pula di Tatarstan, yang dalam 10 tahun terakhir telah mencapai lebih dari 1.000 masjid. Sementara di ibukota Moskwa, yang populasi muslimnya sekitar satu juta jiwa, terdapat 20 komunitas Islam dan lima masjid besar. Pakar data Rusia memperkirakan, jumlah masjid seluruhnya dapat mencapai sedikitnya 7.000 masjid di Rusia.

Bukti konkret potensi kebangkitan yang dapat dilihat saat ini antara lain makin maraknya muslim Rusia untuk mempelajari Al-Quran, tingginya animo untuk berangkat ke tanah suci untuk haji dan umrah, jamaah masjid yang meningkat untuk menghadiri sholat atau acara religius lainnya, tingginya proposal untuk pembangunan masjid baru, meningkatnya proyek acara-acara Islam di radio dan program televisi, serta maraknya restorasi pemakaian bahasa Arab dalam kehidupan mereka.

Menurut catatan, lebih dari 32 ribu muslim Rusia telah menunaikan ibadah haji di tahun 2008.

Jumlah itu mengalami peningkatan setelah sebelumnya hanya 26 ribu dan kemudian ditambah kuotanya oleh pemerintah Arab Saudi sebanyak 6 ribu akibat meningkatnya minat muslim Rusia untuk pergi haji. Meski kondisi ekonomi mereka sulit tetapi kerinduan berat pergi ke tanah suci dapat menjadi bukti konkret makin menguatnya gelombang kebangkitan muslim Rusia.

Setiap minggu, TV pemerintah Rusia menayangkan program yang dinamakan “Muslim”. Program tersebut menceritakan mengenai tradisi, adat istiadat dan budaya pemeluk Islam di Rusia. Radio pemerintah juga mempunyai program serupa.

Pada tahun 2003, dibentuk Persatuan Wartawan Muslim Rusia di bawah payung Mufti Rusia dan dukungan Persatuan Wartawan Rusia. Muslim Rusia juga aktif berpartisipasi dalam dialog antaragama yang diadakan pemerintah Rusia setahun sekali untuk membahas isu-isu aktual dan memecahkan isu-isu sensitif antarumat beragama.

Negara-negara republik Islam di Kaukasus Utara mempunyai arti strategis dan menjadi tulang punggung Rusia jalur pipa migas Rusia dari Asia Tengah menuju Eropa melewati mereka. Negara-negara republik Islam di Kaukasus Utara juga terkenal kaya akan minyak, gas alam, batu bara, emas, dan sumber daya mineral lainnya
Menurut pakar, terdapat cadangan minyak raksasa di bawah Laut Kaspia yang diperkirakan lebih dari 25 juta barrel.

Republik Islam di Kaukasus Utara diperkirakan kaya dengan minyak, gas alam, batu bara emas, dan sumber tambang lainnya. Republik Ingushetia misalnya diperkirakan mempunyai minyak bumi lebih dari 60 miliar ton. Chechnya diperkirakan mempunyai cadangan minyak bumi yang cukup banyak tetapi produksi minyaknya telah merosot drastis 71% sejak tahun 1991.

Potensi kebangkitan lain adalah tingkat fertilitas muslim Rusia yang telah melampaui etnis Rusia. Misalnya, tingkat fertilitas Republik muslim di Kaukaus Utara, khususnya Chechnya, mempunyai jumlah penduduk muda yang termuda dalam struktur demografi masyarakat Rusia yang menua.

Pada paruh pertama tahun 2007, tingkat kelahiran di Chechnya 26,4 per 1.000 orang sementara di Rusia 11,28 per 1.000 orang. Perbedaan 15,12 point ini merupakan gap tingkat fertilitas etnis yang besar di Rusia. Untuk itu masa depan Islam nampaknya akan menjadi perhatian serius bagi pemerintah Rusia di masa depan dan menarik untuk dilihat bagaimana pemerintah Rusia menanggapi statistik faktual ini.

Dengan runtuhnya Uni Soviet muslim Rusia mulai menata kembali kehidupan agama dan sosial mereka. Muslim Rusia merupakan muslim terbesar di Eropa dengan jumlah 25 juta atau sekitar 17% dari 140 juta jumlah penduduk Rusia.

Islam terus mengalami pertumbuhan di Rusia. Di samping berasal dari muslim keturunan, banyak di antara mereka merupakan muslim Rusia yang mualaf. Bahkan bisa dikatakan 60% pemeluk baru adalah etnis Rusia yang sebelumnya atheis.

Berbeda dengan muslim Eropa, muslim Rusia mempunyai sejarah panjang di Rusia yang dimulai di pertengahan abad ke-7. Dari 182 etnis di Rusia, 57 etnis mengikuti agama Islam dan hal ini membuat Islam adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dari budaya dan sejarah Rusia. Muslim Rusia punya hubungan baik dengan agama-agama lain dan mereka tidak bersikap ekstrim.

Itulah mengapa mereka menantang kelompok-kelompok seperti Al Qaeda dan Taliban karena mereka tidak menerima sikap kekerasan dan pemikiran fanatik. Sekalipun demikian ini tidak berarti muslim Rusia lemah, ketika terjadi pengusiran besar-besaran dari tanah air, mereka telah membuktikan sebagai umat yang sulit ditaklukkan.

Itulah sebabnya barangkali, saat bertemu dengan ulama Islam Rusia, Presiden Rusia Dmitry Medvedev menegaskan tentang pentingnya posisi umat Islam Rusia. Ia mengatakan “umat Islam Rusia di negara ini dihormati dan punya pengaruh.

Lembaga-lembaga Islam punya peran penting dalam menyebarkan perdamaian dan menciptakan atmosfir spiritual dan perilaku baik di tengah-tengah masyarakat serta berjuang melawan sikap ekstrim”.

Dua grup besar di komunitas Islam diwakili oleh pemimpinnya yakni Ravil Gainutdin dan Talgat Tadjuddin. Talgat berorientasi pada Islam spirit dan penggabungan antara Islam dengan Ortodoksi atau yang dikenal sebagai Krypto Ortodoksi. Ia mengatakan bahwa hari raya Natal adalah hari raya orang Islam juga karena berasal dari nabi Isa.

Hal ini berbeda dengan pandangan Ravil yang lebih puritan karena menakankan kembali kepada ajaran Al Quran dan Hadis. Ia lebih dekat kepada pengaruh Arab yang menentang setiap tradisi pagan yang masih tersisa dan dipakai peninggalan sebelum masuknya Islam di Rusia.

Sebagai contoh dari budaya pagan yang masih lekat di Rusia dan masih dilaksanakan oleh beberapa umat Islam Rusia adalah percaya adanya sungai suci, meminta air suci, dan semacamnya. Dalam mengatasi kurangnya ilmu agama ini maka dibentuklah semacam majelis ulama yang bertujuan mendidik ulama untuk berdakwah kepada masyarakat.

Meski dua-duanya mempunyai perbedaan tajam dalam hal akidah tetapi kedua-duanya sepakat bahwa Wahabisme dianggap sebagai ancaman bagi kerukunan umat beragama Rusia. Hal ini karena Wahabisme menurut mereka dan juga merupakan pandangan resmi pemerintah Rusia dianggap telah memurtadkan orang Rusia (Slavia) Ortodoksi menjaid Islam.

Ortodoksi dan Mufti mengutuk aksi Wahabi semacam ini dan oleh karena itu Wahabi merupakan musuh bersama di Rusia. Bahkan di Republik Ingushetia terdapat UU yang melarang ajaran Wahabi, penyebaran Wahabi, dan menjadi Wahabi.

Di Rusia, paham Wahabi dianggap sebagai penyimpangan Islam dan bukan Islam sesungguhnya. Meski dilarang tetapi paradoksnya banyak para ulama Rusia yang belajar di Arab Saudi yang secara resmi memakai paham Wahabi dalam metode pendidikannya. Hal ini berarti secara tidak langsung pemerintah Rusia masih mengakui bahwa Wahabi hanya tidak boleh di dalam negeri tetapi membolehkan untuk dipelajari di luar negeri.

Penutup

Dalam bukan puasa Ramadhan di Masjid Prospek Mira Moskwa tahun lalu, Mufti Besar Ravil Gainetdinov menekankan tradisi turun temurun dialog antara muslim dengan pemeluk agama lain di Rusia. Ia menyatakan “Rusia adalah tanah air kita bersama, kami selaku muslim Rusia berkeawajiban untuk melindungi dan memperluas kekayaan spiritual yang ditinggalkan oleh nenek moyang kita.”

Kebijakan yang menyejahterakan rakyat, memberikan kesempatan yang sama dalam segala bidang bagi muslim Rusia untuk maju, meningkatkan pendidikan, merangkul segenap lapisan Islam, serta sensitif terhadap Islam adalah strategi kebijakan Islam yang bijaksana. Itulah kebijakan paling manjur yang selama ini telah dilakukan dan semestinya ditingkatkan oleh Pemerintahan Rusia (). *Penulis adalah WNI yang pernah tinggal di Rusia.

Saturday, May 29, 2010

WISATA ROHANI 2010


Masjid Itaewon South Korea


Wisata Rohani 2010

Masjid Itaewon South Korea










TEGAKKAN SUNNAH, HAPUSKAN BID'AH


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Bismillahirrohmannirrohim...

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَأَشْكُرُهُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ وَأَسْتَغْفِرُهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، دَعَا إِلَى اللهِ عَلَى بَصِيْرَةٍ فَاسْتَجَابَ لِدَعْوَتِهِ الرَّاشِدُوْنَ، فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلاَمُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

Amma ba’du.
Kaum Muslimin Rahimakumullah!
Ketahuilah bahwa agama Islam pada asalnya sama seperti agama samawiyah lainnya yang diturunkan AllahSWT, dengannya Allah mengutus para Rasul, yaitu agama yang dibangun di atas dasar ittiba’ (mengikuti) dan kepatuhan pada apa yang disampaikan Allah dan RasulNya. Sebab sebuah ajaran tidak dapat disebut sebagai Ad-Dien kecuali bila di dalamnya ada kepatuhan pada Allah Subhannahu wa Ta'ala dan ittiba’ pada apa yang diserukan oleh RasulNya.

Sebaik-baik petunjuk yang harus ditempuh untuk memperoleh kejayaan, sebaik-baik jalan yang mesti dilalui oleh orang yang bertaqwa adalah: petunjuk dan jalan yang digariskan oleh Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam kepada umatnya. Tidak ada lagi pertunjuk yang lebih baik dari pada petunjuk beliau. Tidak ada lagi jalan hidup yang lebih lurus selain dari pada jalan hidup yang beliau tempuh.
Allah SWT berfirman yang artinya:
“Dan (hukum) siapakah yang lebih baik dari pada (hukum) Allah, bagi orang-orang yang yakin.” (Al-Maidah: 50)

Namun ternyata iblis -la’natullah ‘alaihi- tidak pernah berhenti menyesatkan anak cucu Adam. Dengan berbagai cara tipu muslihat ia mencoba memalingkan mereka dari cahaya ilmu lalu membiarkan mereka tersesat dan kebingungan dalam gelapnya kebodohan. Dari situlah iblis kemudian memasukkan hal-hal yang secara lahiriah adalah perbuatan baik/amal shaleh ke dalam agama namun sebenarnya ia tidak pernah dituntunkan Allah dan RasulNya. Muncullah berbagai keyakinan dan amalan yang tidak pernah diajarkan Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam Lahirlah i’tiqad dan perbuatan yang tak pernah dikenal oleh generasi terbaik ummat ini; generasi As-Salafus shalih ridlwanullah ‘alaihim,

Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda:

إِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيْرًا، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ، عَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ اْلأُمُوْرِ، فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ.

“Sesungguhnya barangsiapa yang hidup di antara kalian maka ia akan melihat perselisihan yang banyak, (maka saat itu) ikutilah sunnahku dan sunnah para khulafa’ Ar-rasyiddin yang mendapatkan hidayah, gigitlah (sunnah)dengan gigi-gigi geraham (berpegang teguh), dan jauhilah perkara-perkara yang dibuat-buat (dalam agama), karena setiap bid’ah itu sesat.” (HR. Abu Dawud dan At-Tarmidzi ia katakan hadits hasan shahih)

Yang dimaksud dengan bid’ah adalah segala perkara yang dibuat-buat dalam agama yang sama sekali tidak memiliki dasar dalam syari’ah . Dan barangsiapa yang mencoba melakukan hal ini, maka ia akan masuk dalam ancaman Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam :

مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ.

“Barangsiapa yang membuat-buat hal baru dalam urusan (agama) kami, apa-apa yang tidak ada keterangan darinya maka ia itu tertolak.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Dan riwayat Muslim yang lain, beliau bersabda:

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ.

“Barangsiapa yang mengerjakan suatu amalan yang tidak dilandasi/sesuai dengan keterangan kami, maka ia itu tertolak.”
Jamaah jum’ah rahimakumullah,.

Hadits yang baru saja kita simak ini merupakan dasar terpenting dalam ajaran Islam. Hadits ini merupakan standar yang harus digunakan untuk mengukur dan menilai sebuah amalan secara lahiriah, Sehingga berdasarkan hadits ini pula perbuatan yang diada-adakan dalam Islam bila tidak diizinkan oleh Allah dan RasulNya, maka tidaklah boleh dikerjakan; bagaimanapun baik dan bergunanya menurut akal kita. Imam Nawawy menjelaskan bahwa hadits yang mulia ini adalah salah satu hadits penting yang harus dihafal dan digunakan untuk membantah dan membatalkan segala bentuk kemungkaran dalam Islam.

Kaum Muslimin yang dirahmati Allah!
Sesungguhnya perilaku bid’ah dan segala perilaku yang mengarah pada penambahan terhadap ajaran Islam adalah tindakan kejahatan yang amat sangat nyata. Bila kejahatan bid’ah ini dilakukan maka “kejahatan-kejahatan” yang lain akan muncul, di antaranya:
Perilaku bid’ah menunjukkan bahwa dia telah berprasanga buruk (suudhan) terhadap Allah Subhannahu wa Ta'ala dan RasulNya yang telah menetapkan risalah Islam, karena pelaku bid’ah telah menganggap bahwa agama ini belum sempurna sehingga perlu diberikan ajaran-ajaran tambahan agar lebih sempurna. Itulah sebabnya Imam Malik bin Anas rahimahullah pernah berkata: “Barangsiapa yang membuat-buat sebuah bid’ah dalam Islam yang ia anggap baik, maka sungguh ia telah menuduh Muhammad Shallallaahu alaihi wa Salam telah mengkhianati risalah yang diturunkan Allah padaNya, karena Allah berfirman:
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah kucukupkan atas kalian nikmatKu, dan telah Aku relakan Islam sebagai agama kalian.” (QS. Al-Maidah:3)
Oleh karena itu, apapun yang pada saat itu tidak temasuk dalam Ad-Dien maka hari inipun ia tak dapat dijadikan (sebagai bagian) Ad-Dien.
Disamping itu, berdasarkan point pertama maka dampak negatif lain dari perilaku bid’ah adalah bahwa hal ini akan mengotori dan menodai keindahan syari’ah Islam yang suci dan telah disempurnakan oleh Allah Subhannahu wa Ta'ala . Perbuatan ini akan memberikan kesan bahwa Islam tidaklah pantas menjadi pedoman hidup karena ternyata belum sempurna.

Perbuatan bid’ah juga akan mengakibatkan terhapusnya dan hilangnya syi’ar-syi’ar As Sunnah dalam kehidupan umat Islam. Hal ini disebabkan tidak ada satupun bid’ah yang muncul dan menyebar melainkan sebuah sunnah akan mati bersamanya, sebab pada dasarnya bid’ah itu tidak akan muncul kecuali bila As-Sunnah telah ditinggalkan. Sahabat Nabi yang mulia, Ibnu Abbas Rahimahullah pernah menyinggung hal ini dengan mengatakan:

مَا أَتَى عَلَى النَّاسِ عَامٌ إِلاَّ أَحْدَثُوْا فِيْهِ بِدْعَةً وَأَمَاتُوْا فِيْهِ سُنَّةً حَتَّى تَحْيَا الْبِدْعَةُ وَتَمُوْتَ السُّنَّةُ.

“Tidaklah datang suatu tahun kepada ummat manusia kecuali mereka membuat-buat sebuah bid’ah di dalamnya dan mematikan As-Sunnah, hingga hiduplah bid’ah dan matilah As-Sunnah.”
Tersebarnya bid’ah juga akan menghalangi kaum Muslimin untuk memahami ajaran-ajaran agama mereka yang shahih dan murni. Hal ini tidaklah mengherankan, karena ketika mereka melakukan bid’ah tersebut maka saat itu mereka tidak memandangnya sebagai sesuatu yang salah, mereka justru meyakininya sebagai sesuatu yang benar dan termasuk dalam ajaran Islam. Hingga tepatlah kiranya apa yang dinyatakan oleh Imam Sufyan Ats Tsaury:

اَلْبِدْعَةُ أَحَبُّ إِلَى إِبْلِيْسَ مِنَ الْمَعْصِيَةِ. اَلْمَعْصِيَةُ يُتَابُ مِنْهَا وَالْبِدْعَةُ لاَ يُتَابُ مِنْهَا.

“Bid’ah itu lebih disenangi oleh syaitan dari pada perbuatan maksiat, karena perbuatan maksiat itu (pelakunya) dapat bertaubat (karena bagaimanapun ia meyakini bahwa perbuatannya adalah dosa) sedangkan bid’ah (pelakunya) sulit untuk bertaubat (karena ia melakukannya dengan keyakinan hal itu termasuk ajaran agama, bukan dosa).
Hadirin yang dimuliakan oleh Allah!

Dengan demikian jelaslah sudah bahwa perbuatan bid’ah adalah tindak kejahatan yang sangat nyata terhadap syari’at Islam yang suci dan telah disempurnakan oleh Allah. Dan tidak ada jalan lain untuk membasmi hal tersebut kecuali dengan mendalami dan melaksanakan sunnah Nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wa Salam , tidak ada penyelesaian lain kecuali dengan mengembalikan semua perkara kepada hukum Allah dan RasulNya. Allah SWT berfirman yang artinya:
“Dan bahwa (yang kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah ia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa.” (Al-An’am: 153)

Bid’ah adalah gelombang taufan yang dapat menenggelam-kan siapapun, sedangkan As-Sunnah yang shahih adalah “bahtera Nuh”; siapapun yang mengendarainya akan selamat dan siapa yang meninggalkannya akan tenggelam.

Kaum Muslimin, para hamba Allah yang berbahagia!
Setiap jalan selain jalan Allah disitu terdapat syetan yang akan selalu mengajak dan menanamkan rasa cinta kepada perilaku bid’ah lalu perlahan-lahan menjauhkan kita dari As-Sunnah. Ini adalah salah satu langkah syetan dimana secara bertahap ia membisikkan syubhat-syubhat itu ke dalam amal nyata; baik dengan mengurangi atau menambah i’itiqad maupun amalan yang tak pernah dituntunkan oleh Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam. Sangat banyak kaum Muslimin yang jatuh dan menjadi korban; syetanpun telah memperoleh kemenangan “peperangan” ini dalam banyak kesempatan; baik ketika seorang hamba meyakini i’tiqad tertentu yang menyelisihi Al-Qur’an dan As-Sunnah atau ketika seorang hamba mengerjakan amalan ibadah tertentu yang tidak pernah digariskan dalam risalah Al-Islam.

Namun Ahlus Sunnah wal Jama’ah satu-satunya golongan yang selamat dan satu-satunya kelompok yang akan dimenangkan Allah telah menetapkan Kitabullah dan Sunnah RasulNya ke dalam lubuk hati mereka yang paling dalam.
Nasihat Allah dan Rasulnya telah tersimpan abadi dalam jiwa-jiwa mereka. Allah Yang Maha Bijaksana telah menanamkan dalam hati mereka keyakinan akan kesempurnaan Ad-Dien ini, bahwa kebahagiaan dan ketenangan yang hakiki hanyalah dicapai bila berpegang teguh kepada Wahyu Allah dan Sunnah RasulNya, sebab apapun selain keduanya adalah kesesatan dan kebinasaan! Sebab segala kebaikan terdapat dalam ittiba’ kepada kaum salaf dan segala keburukan terdapat dalam perilaku bid’ah kaum Khalaf!
Hadirin yang berbahagia dan dirahmati Allah!

Akhirnya, saya kembali mengulang wasiat untuk selalu bertaqwa kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala. Waspadailah segala perilaku bid’ah, yang kecil maupun yang besar dalam Ad-Dien ini karena ia akan menanggung dosanya dan dosa orang-orang yang mengerjakanya hingga hari Kiamat.

Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda:

مَنْ سَنَّ سُنَّةً سَيِّئَةً كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لاَ يُنْقَصُ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْئًا.

“Barangsiapa yang mempelopori perbuatan buruk maka ia akan menanggung dosanya dan dosa orang-orang yang mengerjakannya hingga hari qiamah tanpa dikurangi dari dosa-dosa mereka sedikitpun.” (HR. Muslim)

Hendaklah setiap Muslim yang merasa takut kepada Rabb-nya, selalu memperhatikan perbuatan dan amalnya, akan kemanakah kakinya melangkah? Karena boleh jadi ia meletakkan kakinya dijalan yang salah tanpa disadari.
Marilah kita menanamkan tekad sebesar-besarnya untuk mengkaji, mendalami, melaksanakan dan menda’wahkan As-Sunnah disetiap segi kehidupan kita, agar tidak ada lagi bid’ah-bid’ah yang menodai, sehingga menghalangi kaum Muslimin untuk meraih kejayaannya. Insya’ Allah.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ.

*dibacakan pada Khutbah Jumat, diMusholla An-Noor Daejeon, South Korea, oleh Khatib Luki Daehwadong.

Monday, February 15, 2010

Perayaan Musim Semi Bersama Walikota Daejeon

Hari Minggu, 24 mei 2009, Imnida mendapat undangan untuk mengikuti festival warga asing seluruh Daejeon yang dihadiri oleh Bapak Walikota Daejeon. Acara yang diikuti antara lain festival makanan dari berbagai negara. Pemberian berbagai penghargaan oleh Walikota kepada pegiat2 yang peduli terhadap warga asing di Daejeon. Sungguh sangat disayangkan, sebenarnya ada program acara festival band dan karaoke, namun beberapa hari sebelumnya mantan presiden Korea, Mr. Kim Dae Jung, bunuh diri. sehingga seluruh warga korea dalam keadaan berkabung. Dan akibatnya acara band band-an batal dilaksanakan. Akhirnya acara diakhiri dengan pembagian hadiah undian, dan mas Sony dapat hadiah Sepeda Federal, dan beberapa teman dapat Beras.

Akan tetapi teman2 Imnida memanfaatkan juga waktu yang ada untuk berkumpul sejenak dibawah pepohonan nan rindang, untuk membahas pendirian/pengadaan Musholla. Kegigihan Mas Subhan dalam menggalang dukungan dari teman teman seDaejeon baik dana maupun tenaga, akhirnya terwujud juga impian warga muslim Daejeon untuk memiliki Musholla.

Alhamdullillah juga acara tersebut juga banyak dihadiri rekan2 mahasiswa, sehingga semakin mempererat ukhuwah islamiyah dengan komunitas mahasiswa diDaejeon.
Semoga keeratan saudara-saudara seiman dalam berjuang menegakkan Agama Islam dan dalam rangka Syiar dan Dakwah Keislaman dibumi Daejeon bisa berlanjut selamanya dan mendapat Ridlo dari Allah SWT.

Pengurus IMNIDA 2009 - 2010

Dewan Pembina
1. Ust. Gufron
2. Ust. Arief S.A
3. Ony Jamhari
4. Ahmad Nasikun

Ketua : P. Subhan
Wakil : Dwi Puryanto
Sekretaris : Dedy Prasetiyo
Bendahara : Lutfi

Seksi - seksi
Umum dan Sepakbola : Agus
Komunikasi : Dedy Prasetiyo
Ekonomi : Kustanto
Agama : Jarwoto

Koordinator Wilayah
Nonsan : Bpk. Sukri
Sintanjin : Dadang + Didit
Bulguk : Andi
Majon : Bpk. Ibrahim
Okchon : Nurhadi
Domadong : Dedi Prayitno

Koordinator Kegiatan
Kursus Komputer : Uus Tandi
Kursus Bhs Inggris : Dan Herdiyan
Kursus Bhs Korea : Dedy Prasetiyo
Kemakmuran Musholla : Lucky
Kaos KMI : (Sony)

Ied Qurban

Mungkin perayaan hari Idul Adha sudah menjadi ritual yang tidak bisa ditinggalkan bagi semua komunitas muslim di manapun dia berada. Jika di Indonesia, sangat lumrah kita libur dari kerja atau kuliah, serta bisa pulang kampung untuk bertemu dengan keluarga, sholat Ied bersama, serta menikmati daging Qurban dengan keluarga atau teman - teman.

Akan tetapi, bagi komunitas muslim yang menetap di negara yang tidak punya tradisi seperti itu, khususnya negara non-muslim serta tidak begitu memberikan penghormatan yang cukup untuk muslim.

Komunitas muslim di Korea, khususnya yang berasal dari Indonesia dan berada di bawah organisasi Ikatan Muslimin Indonesia di Daejeon (IMNIDA) cukup ramai dalam merayakan hari Idul Adha, meskipun hari Idul Adha bukanlah hari libur di Korea Selatan. Pada tahun ini, Idul Adha jatuh pada hari Jum'at yang berarti hari kerja/masuk kuliah sehingga banyak kawan yang tidak mendapat izin dan tidak bisa mengikuti sholat Idul Adha.



Sholat Ied Bersama pada Hari Idul Adha

Karena 10 Dzulqo'dah 1430 jatuh adalah hari Jum'at, maka banyak rekan - rekan muslim yang berhalangan untuk menunaikan sholat Idul Adha. Kemarin Jum'at banyak sekali muslim dari berbagai negara yang mengikuti sholat Ied di mushola Islamic Center of Daejeon yang berkapasitas hanya sekitar 140 peserta jamaah. Sehingga harus diadakan dua jamaah untuk sholat Ied.

Jamaah mulai datang mulai jam 8.30 mulai berdatangan dan gema takbir pun dikumandangkan oleh seluruh jamaah sampai sholat dimulai pukul 09.00. Setelah jamaah pertama dan kedua selesai, Ust. Arief, mahasiswa Indonesia di KAIST, sebagai Dewan Da'wah dari ICD membacakan khutbah tentang nilai - nilai yang tertanam dalam Idul Adha serta pelajaran apa yang mesti kita ambil dari hari yang mulia ini.



Kemudian tibalah saat - saat yang paling ditunggu oleh semua jamaah, saatnya menikmati hidangan Idul Adha yang telah dipersiapkan oleh panitia. Nasi kuning dan daging sapi terasa begitu nikmat di lidah saat disantap bersama - sama dengan teman - teman yang lain, sambil bersenda gurau dengan kawan - kawan yang mungkin susah untuk ditemui dalam hari - hari biasa karena kesibukan masing-masing serta jarak yang susah untuk dijangkau.



Setelah itu jamaah mulai meninggalkan musholla untuk meneruskan aktivitas masing - masing; sebagian pulang ke kampus untuk kuliah serta sebagian kembali ke kantor atau pabrik untuk melanjutkan kerjaan yang menunggu.



Untuk jamaah Indonesia, setelah dari Musholla, kami mampir ke rumah pak Arief yang berada dekat mushola ICD.Selain menikmati canda gurau dengan rekan-rekan mahasiswa dan pekerja yang lain, istri beliaupun menyiapkan makan siang untuk kami, terutama untuk Mas Aris yang tidak makan daging. Gado - gado pun kami lahap dengan nikmat.

Mari menyumbang buku


Assalamu'alaikum warahmatullahiwabarakatuh

Sudah melekat di telinga kita akan pentingnya arti buku. Ada kata - kata bijak yang sering berdengung di telinga kita, "buku adalah jendela dunia." Melalui buku lah kebutaan kita akan pengetahuan bisa dihilangkan, dengan buku itu pulalah pengetahuan kita semakin terangkat derajatnya, berkat membaca buku jua lahirlah jutaan ilmuan - ilmuan cerdas yang mengubah kondisi dunia ini.

Mengetahui betapa pentingnya manfaat dari buku, maka musholla An-Noor sedang menggalakkan pembentukan perpustakaan di dalam musholla untuk memfasilitasi para pengunjung yang bersedia meluangkan waktu ke musholla.

Sungguh besar sekali ilmu yang diwariskan para cendikiawan pendahulu kita melalui buku yang mereka tulis. Dengan membaca buku - buku mereka, kita bisa memaknai setiap pemikiran mereka dan bisa mengambil pelajaran dari tulisan mereka.

Harapan Pembentukan Perpustakaan Musholla

Tidak dipungkiri lagi bahwa dengan membaca, maka pengetahuan kita akan semakin meningkat. Dengan pengetahuan kita mampu menjadi pemimpin di dunia ini. Tanpa pengetahuan yang memadai, setiap orang akan kesulitan untuk menghadapi tantangan kehidupan global ini. Buku pun merupakan suber dari berbagai inspirasi dan motivasi kehidupan manusia.



Sebagai sarana publik yang berusaha mengakomodasi kebutuhan warga Indoensia yang berada di Daejeon, baik rekan - rekan pelajar maupun teman - teman pekerja, musholla An-Noor berusaha menggalakkan pembentukan perpustakaan. Dengan adanya perpustakaan maka tujuan kami untuk meningkatkan kualiatas sumber daya manusia kawan - kawan warga Daejeon akan semakin terfasilitasi.

Kondisi Perpustakaan Musholla

Pada awal pembentukan musholla, kami sama sekali tidak memiliki buku untuk sumber ilmu. Dengan berjalannya waktu, semakin banyak donatur yang mengikhlaskan bukunya untuk diamanahkan ke musholla. Sekarang terkumpul sekitar 40 buku di rak musholla yang terdiri dari buku - buku agama, kumpulan doa, buku bacaan umum/nasional, majalah, buku tentang komputer, dan buku usaha.

Ajakan untuk Menyumbang Buku

Sekarang terdapat ratusan penduduk Indonesia yang tinggal di Daejeon, dan banyak di antara kita yang memiliki buku di kamar asrama dan buku tersebut kurang termanfaatkan secara baik karena kita sudah membacanya dan sekarang kurang tertarik untuk membacanya kembali.

Untuk itu, kami mengajak rekan - rekan yang memiliki buku di kamar dan ingin merelakan untuk disumbangkan ke Musholla, silahkan bisa mampir ke musholla untuk menyumbangkan bukunya atau bisa menghubungi salah satu dari kami (koordinator perpustakaan)
# Ahmad Nasikun (nasikun_jpr@yahoo.com # 010-7215-2357)
# Dedy Prasetiyo (dedysi@yahoo.com # 010-4313-0314)

Buku - buku yang bisa disumbangkan ke Perpustakaan Musholla An-Noor bisa berupa
# ALQUR'AN dan TAFSIR
# BUKU AGAMA
# DZIKIR, DOA, DAN KHUTBAH
# BUKU USAHA
# KOMPUTER
# BAHASA
# NOVEL / CERITA
#MAJALAH (MAJALAH ISLAM, MAJALAH UMUM)
# NASIONAL


Semoga usaha kita untuk mencerdaskan anak bangsa diridhai-Nya dan semakin memperlancar kita dalam melaksanakan setiap aktifitas kehidupan kita.

Peresmian Musholla An-Noor Oleh Bpk Duta Besar

Setelah 3 bulan memiliki musholla, akhirnya tiba saatnya untuk secara resmi Musholla lammi diresmikan. Rombongan dari perwalikan KBRI Seoul, Korea Selatan datang ke Daejeon untuk mengunjungi musholla kami dan meresmikannya.

Peresmian Musholla

Sekitar jam 10.00 pagi pada hari Ahad, 27 September 2009, sekitar 20 warga Indonesia di Daejeon berkumpul di Musholla An-Noor dekat Warung Indonesia "Cintaku" di dekat Downtown Daejeon. Dari sekitar jam 9.00 pagi rekan - rekan Indonesia menunggu kedatangan rombongan kedutaan besar Indonesia dari Seoul.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 2 jam, rombongan yang dipimpin langsung oleh Bapak Duta Besar Bpk. Nicholas Tandi Dammen sampai di Daejeon di bawah rintikan gerimis gerimis kecil di Daejeon.

Acara dibuka dengan sambutan dari ketua IMNIDA (Ikatan Muslimin Indonesia di Daejeon), Bapak Subhan. Beliau memberikan gambaran tentang proses pendirian musholla di Daejeon ini dan bagaimana musholla ini berperan dalam membina persatuan rekan - erkan pekerja dan pelajar dari Indonesia di Korea.



Selain itu, beliau menjelaskan kepada rombongan tentang kegiatan yang kami lakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan diri para pekerja Indonesia di Daejeon. Kami menyelenggarakan beberapa program: kelas bahasa Inggris, bahasa Korea, dan kelas Komputer.

Kemudian diteruskan dengan sambutan hangat dari bapak Nicholas yang mewakili SBY dalam rangka meresmikan mushola dan himbauan beliau supaya musholla ini bisa menjadi saran pemersatu bagi komunitas pekerja dan pelajar Indonesia di Korea Selatan.

Peresmian musholla ditandai dengan pembukaan korden musholla oleh Bapak Dubes dimana di dalamnya terpasang spanduk nama musholla An-Noor. Dengan dibukanya korden tadi maka secara resmi musholla An-Noor telah diakui oleh kedutaan Indonesia di Seoul.

Sebagai bukti tertulis, juga ditandatangani sertifikat peresmian musholla An-Noor oleh Bapak Nicholas, yang secara resmi mengesahkan berdirinya musholla An-Noor sebagai sarana berkomunikasi publik bagi rakyat Indonesia di Daejeon.

Ramah Tamah

Setelah acara resmi selesai, kami tutup acara dengan ramah tamah. Dengan duduk lesehan di karpet musholla, rombongan kedubes bersama rakyat Daejeon bersama - sama menikmati hidangan kue Idul Fitri yang telah kami persiapkan. Dalam suasana kekeluargaan yang hangat, suasana diskusi antara para pekerja dan pelajar dengan kedutaan pun terasa sangat cair.

Kami akhiri sesi di musholla An-Noor dengan foto bersama. Semua rombongan dari kedubes serta rekan - rekan pekerja dan pelajar di Daejeon duduk dan berdiri dalam barisan yang rapi di musholla untuk mengabadikan salah satu saat yang paling menggembirakan bagi komunitas Indonesia di Daejeon.

Sungguh berkah Idul Fitri memang luar biasa. Dalam momen hari penuh kebahagiaan tersebut, kami bisa meresmikan musholla. Subhanallah.