Monday, February 15, 2010

Perayaan Musim Semi Bersama Walikota Daejeon

Hari Minggu, 24 mei 2009, Imnida mendapat undangan untuk mengikuti festival warga asing seluruh Daejeon yang dihadiri oleh Bapak Walikota Daejeon. Acara yang diikuti antara lain festival makanan dari berbagai negara. Pemberian berbagai penghargaan oleh Walikota kepada pegiat2 yang peduli terhadap warga asing di Daejeon. Sungguh sangat disayangkan, sebenarnya ada program acara festival band dan karaoke, namun beberapa hari sebelumnya mantan presiden Korea, Mr. Kim Dae Jung, bunuh diri. sehingga seluruh warga korea dalam keadaan berkabung. Dan akibatnya acara band band-an batal dilaksanakan. Akhirnya acara diakhiri dengan pembagian hadiah undian, dan mas Sony dapat hadiah Sepeda Federal, dan beberapa teman dapat Beras.

Akan tetapi teman2 Imnida memanfaatkan juga waktu yang ada untuk berkumpul sejenak dibawah pepohonan nan rindang, untuk membahas pendirian/pengadaan Musholla. Kegigihan Mas Subhan dalam menggalang dukungan dari teman teman seDaejeon baik dana maupun tenaga, akhirnya terwujud juga impian warga muslim Daejeon untuk memiliki Musholla.

Alhamdullillah juga acara tersebut juga banyak dihadiri rekan2 mahasiswa, sehingga semakin mempererat ukhuwah islamiyah dengan komunitas mahasiswa diDaejeon.
Semoga keeratan saudara-saudara seiman dalam berjuang menegakkan Agama Islam dan dalam rangka Syiar dan Dakwah Keislaman dibumi Daejeon bisa berlanjut selamanya dan mendapat Ridlo dari Allah SWT.

Pengurus IMNIDA 2009 - 2010

Dewan Pembina
1. Ust. Gufron
2. Ust. Arief S.A
3. Ony Jamhari
4. Ahmad Nasikun

Ketua : P. Subhan
Wakil : Dwi Puryanto
Sekretaris : Dedy Prasetiyo
Bendahara : Lutfi

Seksi - seksi
Umum dan Sepakbola : Agus
Komunikasi : Dedy Prasetiyo
Ekonomi : Kustanto
Agama : Jarwoto

Koordinator Wilayah
Nonsan : Bpk. Sukri
Sintanjin : Dadang + Didit
Bulguk : Andi
Majon : Bpk. Ibrahim
Okchon : Nurhadi
Domadong : Dedi Prayitno

Koordinator Kegiatan
Kursus Komputer : Uus Tandi
Kursus Bhs Inggris : Dan Herdiyan
Kursus Bhs Korea : Dedy Prasetiyo
Kemakmuran Musholla : Lucky
Kaos KMI : (Sony)

Ied Qurban

Mungkin perayaan hari Idul Adha sudah menjadi ritual yang tidak bisa ditinggalkan bagi semua komunitas muslim di manapun dia berada. Jika di Indonesia, sangat lumrah kita libur dari kerja atau kuliah, serta bisa pulang kampung untuk bertemu dengan keluarga, sholat Ied bersama, serta menikmati daging Qurban dengan keluarga atau teman - teman.

Akan tetapi, bagi komunitas muslim yang menetap di negara yang tidak punya tradisi seperti itu, khususnya negara non-muslim serta tidak begitu memberikan penghormatan yang cukup untuk muslim.

Komunitas muslim di Korea, khususnya yang berasal dari Indonesia dan berada di bawah organisasi Ikatan Muslimin Indonesia di Daejeon (IMNIDA) cukup ramai dalam merayakan hari Idul Adha, meskipun hari Idul Adha bukanlah hari libur di Korea Selatan. Pada tahun ini, Idul Adha jatuh pada hari Jum'at yang berarti hari kerja/masuk kuliah sehingga banyak kawan yang tidak mendapat izin dan tidak bisa mengikuti sholat Idul Adha.



Sholat Ied Bersama pada Hari Idul Adha

Karena 10 Dzulqo'dah 1430 jatuh adalah hari Jum'at, maka banyak rekan - rekan muslim yang berhalangan untuk menunaikan sholat Idul Adha. Kemarin Jum'at banyak sekali muslim dari berbagai negara yang mengikuti sholat Ied di mushola Islamic Center of Daejeon yang berkapasitas hanya sekitar 140 peserta jamaah. Sehingga harus diadakan dua jamaah untuk sholat Ied.

Jamaah mulai datang mulai jam 8.30 mulai berdatangan dan gema takbir pun dikumandangkan oleh seluruh jamaah sampai sholat dimulai pukul 09.00. Setelah jamaah pertama dan kedua selesai, Ust. Arief, mahasiswa Indonesia di KAIST, sebagai Dewan Da'wah dari ICD membacakan khutbah tentang nilai - nilai yang tertanam dalam Idul Adha serta pelajaran apa yang mesti kita ambil dari hari yang mulia ini.



Kemudian tibalah saat - saat yang paling ditunggu oleh semua jamaah, saatnya menikmati hidangan Idul Adha yang telah dipersiapkan oleh panitia. Nasi kuning dan daging sapi terasa begitu nikmat di lidah saat disantap bersama - sama dengan teman - teman yang lain, sambil bersenda gurau dengan kawan - kawan yang mungkin susah untuk ditemui dalam hari - hari biasa karena kesibukan masing-masing serta jarak yang susah untuk dijangkau.



Setelah itu jamaah mulai meninggalkan musholla untuk meneruskan aktivitas masing - masing; sebagian pulang ke kampus untuk kuliah serta sebagian kembali ke kantor atau pabrik untuk melanjutkan kerjaan yang menunggu.



Untuk jamaah Indonesia, setelah dari Musholla, kami mampir ke rumah pak Arief yang berada dekat mushola ICD.Selain menikmati canda gurau dengan rekan-rekan mahasiswa dan pekerja yang lain, istri beliaupun menyiapkan makan siang untuk kami, terutama untuk Mas Aris yang tidak makan daging. Gado - gado pun kami lahap dengan nikmat.

Mari menyumbang buku


Assalamu'alaikum warahmatullahiwabarakatuh

Sudah melekat di telinga kita akan pentingnya arti buku. Ada kata - kata bijak yang sering berdengung di telinga kita, "buku adalah jendela dunia." Melalui buku lah kebutaan kita akan pengetahuan bisa dihilangkan, dengan buku itu pulalah pengetahuan kita semakin terangkat derajatnya, berkat membaca buku jua lahirlah jutaan ilmuan - ilmuan cerdas yang mengubah kondisi dunia ini.

Mengetahui betapa pentingnya manfaat dari buku, maka musholla An-Noor sedang menggalakkan pembentukan perpustakaan di dalam musholla untuk memfasilitasi para pengunjung yang bersedia meluangkan waktu ke musholla.

Sungguh besar sekali ilmu yang diwariskan para cendikiawan pendahulu kita melalui buku yang mereka tulis. Dengan membaca buku - buku mereka, kita bisa memaknai setiap pemikiran mereka dan bisa mengambil pelajaran dari tulisan mereka.

Harapan Pembentukan Perpustakaan Musholla

Tidak dipungkiri lagi bahwa dengan membaca, maka pengetahuan kita akan semakin meningkat. Dengan pengetahuan kita mampu menjadi pemimpin di dunia ini. Tanpa pengetahuan yang memadai, setiap orang akan kesulitan untuk menghadapi tantangan kehidupan global ini. Buku pun merupakan suber dari berbagai inspirasi dan motivasi kehidupan manusia.



Sebagai sarana publik yang berusaha mengakomodasi kebutuhan warga Indoensia yang berada di Daejeon, baik rekan - rekan pelajar maupun teman - teman pekerja, musholla An-Noor berusaha menggalakkan pembentukan perpustakaan. Dengan adanya perpustakaan maka tujuan kami untuk meningkatkan kualiatas sumber daya manusia kawan - kawan warga Daejeon akan semakin terfasilitasi.

Kondisi Perpustakaan Musholla

Pada awal pembentukan musholla, kami sama sekali tidak memiliki buku untuk sumber ilmu. Dengan berjalannya waktu, semakin banyak donatur yang mengikhlaskan bukunya untuk diamanahkan ke musholla. Sekarang terkumpul sekitar 40 buku di rak musholla yang terdiri dari buku - buku agama, kumpulan doa, buku bacaan umum/nasional, majalah, buku tentang komputer, dan buku usaha.

Ajakan untuk Menyumbang Buku

Sekarang terdapat ratusan penduduk Indonesia yang tinggal di Daejeon, dan banyak di antara kita yang memiliki buku di kamar asrama dan buku tersebut kurang termanfaatkan secara baik karena kita sudah membacanya dan sekarang kurang tertarik untuk membacanya kembali.

Untuk itu, kami mengajak rekan - rekan yang memiliki buku di kamar dan ingin merelakan untuk disumbangkan ke Musholla, silahkan bisa mampir ke musholla untuk menyumbangkan bukunya atau bisa menghubungi salah satu dari kami (koordinator perpustakaan)
# Ahmad Nasikun (nasikun_jpr@yahoo.com # 010-7215-2357)
# Dedy Prasetiyo (dedysi@yahoo.com # 010-4313-0314)

Buku - buku yang bisa disumbangkan ke Perpustakaan Musholla An-Noor bisa berupa
# ALQUR'AN dan TAFSIR
# BUKU AGAMA
# DZIKIR, DOA, DAN KHUTBAH
# BUKU USAHA
# KOMPUTER
# BAHASA
# NOVEL / CERITA
#MAJALAH (MAJALAH ISLAM, MAJALAH UMUM)
# NASIONAL


Semoga usaha kita untuk mencerdaskan anak bangsa diridhai-Nya dan semakin memperlancar kita dalam melaksanakan setiap aktifitas kehidupan kita.

Peresmian Musholla An-Noor Oleh Bpk Duta Besar

Setelah 3 bulan memiliki musholla, akhirnya tiba saatnya untuk secara resmi Musholla lammi diresmikan. Rombongan dari perwalikan KBRI Seoul, Korea Selatan datang ke Daejeon untuk mengunjungi musholla kami dan meresmikannya.

Peresmian Musholla

Sekitar jam 10.00 pagi pada hari Ahad, 27 September 2009, sekitar 20 warga Indonesia di Daejeon berkumpul di Musholla An-Noor dekat Warung Indonesia "Cintaku" di dekat Downtown Daejeon. Dari sekitar jam 9.00 pagi rekan - rekan Indonesia menunggu kedatangan rombongan kedutaan besar Indonesia dari Seoul.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 2 jam, rombongan yang dipimpin langsung oleh Bapak Duta Besar Bpk. Nicholas Tandi Dammen sampai di Daejeon di bawah rintikan gerimis gerimis kecil di Daejeon.

Acara dibuka dengan sambutan dari ketua IMNIDA (Ikatan Muslimin Indonesia di Daejeon), Bapak Subhan. Beliau memberikan gambaran tentang proses pendirian musholla di Daejeon ini dan bagaimana musholla ini berperan dalam membina persatuan rekan - erkan pekerja dan pelajar dari Indonesia di Korea.



Selain itu, beliau menjelaskan kepada rombongan tentang kegiatan yang kami lakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan diri para pekerja Indonesia di Daejeon. Kami menyelenggarakan beberapa program: kelas bahasa Inggris, bahasa Korea, dan kelas Komputer.

Kemudian diteruskan dengan sambutan hangat dari bapak Nicholas yang mewakili SBY dalam rangka meresmikan mushola dan himbauan beliau supaya musholla ini bisa menjadi saran pemersatu bagi komunitas pekerja dan pelajar Indonesia di Korea Selatan.

Peresmian musholla ditandai dengan pembukaan korden musholla oleh Bapak Dubes dimana di dalamnya terpasang spanduk nama musholla An-Noor. Dengan dibukanya korden tadi maka secara resmi musholla An-Noor telah diakui oleh kedutaan Indonesia di Seoul.

Sebagai bukti tertulis, juga ditandatangani sertifikat peresmian musholla An-Noor oleh Bapak Nicholas, yang secara resmi mengesahkan berdirinya musholla An-Noor sebagai sarana berkomunikasi publik bagi rakyat Indonesia di Daejeon.

Ramah Tamah

Setelah acara resmi selesai, kami tutup acara dengan ramah tamah. Dengan duduk lesehan di karpet musholla, rombongan kedubes bersama rakyat Daejeon bersama - sama menikmati hidangan kue Idul Fitri yang telah kami persiapkan. Dalam suasana kekeluargaan yang hangat, suasana diskusi antara para pekerja dan pelajar dengan kedutaan pun terasa sangat cair.

Kami akhiri sesi di musholla An-Noor dengan foto bersama. Semua rombongan dari kedubes serta rekan - rekan pekerja dan pelajar di Daejeon duduk dan berdiri dalam barisan yang rapi di musholla untuk mengabadikan salah satu saat yang paling menggembirakan bagi komunitas Indonesia di Daejeon.

Sungguh berkah Idul Fitri memang luar biasa. Dalam momen hari penuh kebahagiaan tersebut, kami bisa meresmikan musholla. Subhanallah.